Last updated on July 10, 2020
Halo, ketemu lagi dengan saya Lintang, setelah seminggu lebih saya “bolos” menulis, sekarang akhirnya saya bisa dapat kesempatan untuk melanjutkan berbagi sedikit tentang riset produk jualan online yang laris. Pastikan kamu baca sampai tuntas ya, biar dapet manfaatnya.
Riset Produk Jualan Online Yang Laris
- Kenapa Harus Riset?
- Metode Riset
- Riset kata kunci di Google
- Riset kata kunci di Marketplace
- Riset kata kunci di Facebook
- Riset kata kunci di Instagram
- Kesimpulan
Kenapa harus Riset?
Marketplace, lebih lebih pasca pandemi ini memiliki pertumbuhan pengguna yang sangat signifikan, bayangkan, di Tokopedia saja terjadi peningkatan jumlah mitra sebanyak 2,3 juta. Padahal, Tokopedia membutuhkan waktu 10 tahun untuk mengumpulkan 6 Juta Mitra.

Sekarang, dunia digital dan marketplace khususnya sudah oversaturated banget, banyak sekali yang bermain di sini. Jika kita langsung main terjun saja tanpa riset produk jualan online yang laris, tentu toko kamu akan kegiles habis sama mereka yang sudah “bermain lama” dan punya basis pelanggan yang solid.
Jadi, cara terbaik untuk kita mendapatkan keuntungan di tengah persaingan yang sangat ketat ini, salah satu strategi agar jualan online yang laris ya dengan riset.
Metode Riset
Terdapat 3 metode riset yang selalu saya gunakan dalam menentukan produk apa yang cocok saya jual, di mana sebaiknya dijual dan bagaimana strategi terbaiknya. Saya selalu melakukan riset di 3 dimensi yang berbeda, yaitu Marketplace, Sosial Media dan Search Engine. Memang ini bukan metode yang paling sempurna, namun mungkin sedikit banyak bisa memberikan gambaran cukup akurat terkait kondisi pasar digital dan memberikan insight yang cukup untuk klien menentukan apakah sebaiknya mulai masuk ke pasar atau tidak
Untuk riset kali ini, saya mencari strategi pemasaran digital yang terbaik untuk produk dengan produk “Ayam Bacem”
Riset Kata Kunci di Google
Pertama saya wajib cari dulu volume pencariannya di Google. Tentu dengan menghampiri halaman google donk. Namun, sebagai tukang riset, tentu google saya berbeda dengan masyarakat jelata biasa.

Di halaman google saya, saya menambahkan extension bernama Ubersuggest. Extension ini sangat membantu untuk melihat volume pencarian (monthly searches) dan harga per klik jika kita memutuskan menggunakan iklan. Idealnya, kita mencari kata kunci yang memiliki volume pencarian di atas 1000 dan di bawah 3000. Kenapa? di atas 1000 berarti banyak peminatnya, namun kalau di atas 3000 persaingannya akan sangat ketat sekali.
Jika, kata kunci yang kamu cari ternyata terlalu ketat, saya sarankan “mlipir” sedikit ke kata kunci yang lebih rendah kompetisinya. Kamu bisa cek suggestionnya di sebelah kanan (contoh : makanan sehat)

Daripada bersaing di kata kunci makanan sehat, ternyata lebih baik main di “makanan sehat untuk diet”. Dari sini sudah kebayang ya?
Lalu, indikator apa saja yang perlu kita ambil dari riset produk jualan online yang laris pada halaman google?
pertama, cek apakah volume pencariannya di atas 1000. Jika iya, lanjut ke langkah selanjutnya

kedua, cek apakah ada “penjual” di halaman pertama. Jika iya, cek apakah dia memiliki domain kata kunci (ex: ayambacem.com). Jika tidak ambil domainnya segera. Di sini, saya cek via niagahoster

ketiga, jika ada kompetitor yang menggunakan kata kunci / berada di kueri pertama, maka coba riset bentuk websitenya. Tiru dan buat yang lebih baik

keempat, lihat website non-penjual apa saja yang tampil di halaman pertama dan kueri atas. Di kata kunci ayam bacem, ada website cookpad.com . Jika kueri ini adalah sejenis public site (biasanya memiliki DA yang lebih tinggi) maka buatlah konten di sana.
kumpulkan keempat data yang kita dapat dari google, sebagai bekal kita meramu strategi pemasaran digital yang terbaik. Dan sekarang kita sudah siap lanjut ke tahap berikutnya
RIset Kata Kunci di Marketplace
langkah kedua riset produk jualan online yang laris adalah via marketplace. Namun perlu diingat, produkmu harus marketplace friendly untuk masuk ke tahapan ini. Apa aja syaratnya?
- Produk umum (tidak perlu penjelasan njelimet untuk tahu fungsinya)
- Mudah diproduksi dalam jumlah banyak
- Mudah dirubah bentuknya sesuai pasar
- Punya Varian
- Murah
Dengan arti, kalau produk kamu adalah produk seni atau jasa, lewatin aja tahap ini, dan langsung lanjut ke riset kata kunci di Sosmed
JIka produkmu marketplace friendly, maka kita langsung aja coba masuk ke marketplace yang kita inginkan. Dalam contoh ini shopee ya. Pertama yang saya lakukan adalah mencari kata kunci yan paling oke dengan metode SEO Alphabet Soup

Intinya, kita ketikkan kata kuncinya di searchbox, dan kita lihat suggestionnya. semua kata yang muncul di suggestion, berarti dicari dalam jumlah banyak di marketplace tersebut. Nah, sekarang kita juga perlu tahu, sebanyak apa sih dicarinya produk kita. Ini penting dalam tahap riset produk jualan online yang laris. Untuk melihat banyaknya volume pencarian, kita harus masuk ke halaman seller shopee. Untuk tutorial penggunaan halaman seller shopee bisa di klik di sini

Ternyata, setelah dicari di shopee, kata kunci ini tidak terlalu banyak dicari orang. hanya 77 orang tiap bulannya. Agak rugi ya kalau kita maksa di sini.

dari hasil 2 marketplace besar ini, ebaiknya ayam bacem jangan dulu masuk marketplace, karena peminatnya belum banyak. Nah, tapi bagaimana kalau ternyata pencariannya banyak (contoh kaos cowok distro)

Maka kita lanjutkan risetnya ke kompetitor di kata kunci yang sama. Kita cari yang terlaris

Nah, kalau kejadiannya seperti ini. Kita coba riset yang terlaris, kepoin tokonya. Dan coba buat yang lebih bagus dari ini. Mulai dari gambarnya, video hingga harganya (jika memungkinkan)

Tapi, sebenarnya ada 1 lagi rahasia tukang kepo researcher produk seperti saya, yaitu di kolom review!. Coba kita lari ke kolom review dan cek rivew dengan bintang 1 / 2 dan hasilnya. Jeng jeng

Walaupun jumlahnya tidak banyak (hanya puluhan dari 6rb review), kita bisa coba bercermin, kira kira apa pelayanan dari toko terlaris ini yang bisa kita perbaiki di toko kita. Sehingga kita bisa mencoba menggaet kustomer kecewa mereka menjadi kustomer loyal kita. Yah, mirip teori tikung cewek orang lah.
Beberapa Indikator yang perlu diperhatikan di marketplace :
- Apakah jumlah pencarinya di atas 1000 orang? ika ya lanjut
- Apakah banyak pesaing yang beriklan? jika iya, cek budget per klik, jika sesuai lanjut
- Cek minimal 50 pesaing terlaris di kategori anda, apakah kata kunci yang sering keluar dan kategori jualannya. Jika sesuai dengan produk kita maka lanjut.
Jika sudah berhasil mengumpulkan data di marketplace, saatnya kita lanjut ke ke langkah berikutnya
Riset Kata Kunci di Facebook
Facebook, agak unik sebenarnya, karena interaksinya banyak berputar di Fanpage dan Grup. Sehigga agak sulit untuk menerapkan strategi Alphabet Soup dari searchbox, apalagi volume pencarian. Namun kita bisa coba sortir melalui konten yang dishare fanpage / grup terkait.

Ternyata ada video yang jangkauannya mencapai ratusan ribu. Bisa diasumsikan banyak yang share terkait “resep ayam bacem”. Konten terkait tutorial ayam bacem punya potensi nih untuk mendorong produk jualan online yang laris

Namun, memang postingan terbaru terkait ayam bacem di tanggal 10 Mei (idealnya di bulan yang sama), menandakan kata kunci ini tidak terlalu dibicarakan di jagad facebook.

DI sisi lain, jika kita gunakan kata kunci “kaos cowok“, banyak sekali. Bahkan 1 grup saja bisa mendapatkan 200 postingan per hari, menandakan produk ini sangat dicari di facebook.
Jika belum puas, kita bisa juga coba obrak-abrik facebook audience insight, apakah kata kunci yang kita mau ada di sana

Ternyata, bahkan tidak ada pemilik akun facebook yang secara sadar menyatakan dirinya penyuka ayam bacem. Berarti tidak memiliki fans fanatik.
Namun, bukan berarti tidak bisa dibuat kontennya ya, karena terbukti ada video yang bisa mencapai ratusan ribu view sejak november 2019
Dari riset sosial media facebook ini, kita perlu paham fanspage mana yang kiranya memiliki konten yang sesuai dengan niche kita. Lalu coba buat fanpage dan konten yang kurang lebih sama. Namun, lebih bagus kalau kita bisa menaruh konten di fanpage yang sudah besar tadi, walau biasanya berbayar.
Sudah dapat data di facebook? sekarang saatnya cuss ke Instagram.
Riset Kata Kunci di Instagram
Instagram adalah bisnis hashtag, jadi sukses tidaknya sebuah produk di instagram sangat tergantung dari hashtag yang diincar. Nah, saya sih cuma nyaranin 1 tools buat nyari hashtag yang paling sesuai buat konten instagrammu. namanya Flick
Pertama, kita coba cari kata kunci besar (kategori utama) dari produk kita di sini saya cari #ayambacem

Ternyata ada 5 DAPC (Daily Active Post Count) yang berarti ada 5 post per hari menggunakan hashtag ini (tidak terlalu besar) namun punya avg. like yang tinggi banget. Idealnya, kalau menggunakan hashtag ini kesempatan viralnya makin gede. Tapi, kalau mau dilihat lebih banyak orang baru, idealnya kita mengincar hashtag yang DAPCnya cukup tinggi (diatas 50), yang mengartikan masih banyak pengguna aktifnya

Namun tetap, sesuaikan jumlah followersmu dengan hashtag yang mau diincar. Dengan strategi 1:10 yang saya timba ilmunya dari kelas instagram organiknya by nikojulius
Jadi Intinya adalah, jika kita memiliki follower yang masih 1000, maka incar hashtag dengan jumlah post maksimal 10.000, Begitu juga 2.000, incar maksimal 20.00 post, dan seterusnya, dan seterusnya. Untuk lihat banyaknya jumlah post kamu bisa cek tab “post made”

Di kelasnya nikojulius ini, saya belajar lebih banyak lagi sih, nggak cuma riset hashtag, tapi sampai memahami alogaritma instagram sampai membuat konten yang ciamik buat niche kita. Cobain deh, recommended banget.
Kesimpulan
Dari hasil riset kata kunci Ayam Bacem, ternyata ini bukan produk jualan online yang laris. Tidak terlalu banyak pencariannya di marketplace, tidak memiliki penggemar setia di facebook, dan hashtag spesifik di Instagramnya tidak terlalu aktif. Namun di sisi lain, banyak pencariannya di Google dan belum ada penjual yang nangkring di page one. Jadi, kita bisa fokuskan optimasi di website dan membuat konten di cookpad untuk mendapatkan perhatian dari calon konsumen kita.
Menurut kamu bagaimana metode riset saya? jika ada kurang atau masukan boleh lho tulis di kolom komentar bawah, tenang saya nggak gampang baper. Kecuali wajah kamu kayak mantan saya
Semoga bermanfaat 🙂
Apakah saya boleh membuat versi video dari artikel ini?
Boleeh, jangan lupa untuk mention saya ya, di Instagram @lintang.kresnadi jika di Youtube Made Rai Lintang Kresnadi. Terima kasih 🙂
hampir lupa, apakah boleh setelah saya konversi materi ini ke video, sy jadikan sebagai lead magnet dan atau promosi link affiliate?
Pada prinsipnya Boleh asalkan bukan produk digital bodong ya, yang penting saya di tag / mention. Saya putuskan untuk membolehkan penggunaan jawaban ini atau tidak setelah saya lihat videonya, walau sudah online sekalipun it’s ok. Saya juga seorang affiliate marketer, mari kita jaga nama baik profesi kita bersama ya di Internet 🙂